Langsung ke konten utama

Bukittinggi 2015



salah satu sudut kota Bukittinggi
Tahun ini aku mudik kesini, udah makin banyak aja perkembanganya, beberapa memang masih ada yang minus, tetap jika dibandingkan dengan tahun lalu maka sekarang udah sangat bagus. Pemerintah sini tampaknya mulai serius dengan pengembangan daerah sini.

Yang paling jelas ada perubahan yaitu di jalan terminal Aur Kuning, yang mana sekarang udah dibangun fly over, jadi sekarang kendaraan yang nggak ada kepentingan dengan terminal bisa langsung lewat fly over untuk menuju jalan by pass, keuntungannya kendaran disini sudah berkurang resiko terjebak macetnya. Sayangnya, sedikitnya waktu berlibur yang didapat musim liburan lebaran kali ini membuatku tidak bisa menyaksikan bagaimana jalanan ini ketika pasar sedang dibuka alias kata orang minangnya ari pasa, biasanya setiap sabtu. Karena dulunya ketika hari pasar maka lewat jalur aur kuning ini benar-benar melelahkan. Tumpahan pedagang dan pembeli yang sampai ke pinggir jalan membuat jalanan jadi susah dilalui kendaraan umum.

Bicara fly over, salah satu kebiasaan orang awak ini suka membuka daerah jualan di area trotoar jembatan, kayak yang terjadi di jembatan Siti Nurbaya dan jembatan kelok Sembilan dimana tiba-tiba daerah sana udah jadi objek wisata tempat nongkrong orang-orang. Mudah-mudahan kejadian ini tidak terjadi di jembatan fly over Bukittinggi ini, karena kalau terjadi, pastinya bakal membuat macet juga, percuma dong buang uang banyak-banyak buat menghindari macet malah macet itu tetap saja terjadi.
jembatan limpapeh

Kemudian sekarang di Bukittinggi, begitu menjamur tempat nongkrong sekaligus tempat makan buat anak-anak muda, kita bisa menemukan tempat-tempat ini, mulai dari area jam gadang,turun ke kampung cina sampau pasar bawah banyak tempat yang bisa dijadikan tempat nongkrong. Melebar kea rah Jambu Air dan Lapangan kantin pun tetap juga banyak tempat nongkrong. Dan bermacam jenisnya, ada yang modern dan ada yang tradisional. Ada masakan luar negeri dan ada juga dalam negeri.

Pernahkah sanak dengar tentang aia kawa?

Aia kawa, lengkapnya aia kawa daun adalah salah satu minuman tradisional Sumatera Barat, banyak di jumpai di daerah Payakumbuh, Bukittinggi dan BatuSangkar. Proses pembuatannya adalah dengan merebus daun kopi tersebut sampai matang. Ada kisah sedih mengenai latar belakang terciptanya aia kawa daun ini, dimana dijaman penjajahan dulu, nenek moyang kita yang sudah susah payah menanam kopi tidak bisa menikmati hasilnya karena semua biji kopi telah di rampas oleh Belanda. Nah dengan dasar inilah, orang – orang dulu mencoba merebus daun kopi tersebut untuk dijadikan minuman.

aia kawa daun yang disajikan menggunakan batok kelapa
Nah di tempat-tempat nongkrong tradisional ini, salah satu menu yang dijadikan andalan untuk menarik calon pembeli adalah aia kawa daun tadi, temannya biasanya adalah gorengan. Saat paling nikmat menikmati aia kawa daun ini adalah saat hujan, cuaca dingin dan ditemani dengan orang tersayang.

Di Bukittinggi sekarang juga ada yang jualan baju dengan kata-kata nyeleneh layaknya Dagadu Jogga ataupun Joger Bali. Ada dua merek yang kuamati sudah lumayan terkenal yaitu tangkelek dan satunya lagi kapuyuak. Dua distro ini pas mudik lebaran kemaren begitu ramai dikunjungi oleh pembeli. Nggak terbayang berapa omset mereka dalam sehari.

Begitulah, kota ini lagi berbenah. Perubahan pun banyak dimana-mana. Walaupun beberapa waktu yang lalu kota ini sempat dicoreng dengan isu tak sedap, seperti kasus badut-badut jam gadang yang suka memaksa foto dengan wisatawan, kemudian memaksa minta uang, atau pengamen-pengamen jam gadang yang nggak bakal pergi sebelum dikasih uang dan bahkan bisa lebih buruk mereka akan memaki kita, atau biaya parkir pasar atas yang mancakiak (mencekik), untuk ukuran sepeda motor aja bisa mencapai 3000 sekali parkir.

jam gadang dari kejauhan
Tapi kota ini sedang dalam proses perubahan dan nggak bakal mungkin bakal oke dalam sekejap, akan ada proses, dan aku bangga telah ikut menjadi bagian dari proses tersebut.


-begitulah-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara bermain domino

Domino, salah satu permainan lokal paling favorit di Sumatera Barat, mulai dari remaja sampai bapak-bapak sering memainkannya. Satu paket batu domino terdiri dari   28 batu masing masing terdiri dari balak 0 sampai 6 dan diikuti oleh batu batu lainnya. Balak disini maksudnya batu dengan angka 0/0, 1/1, 2/2, 3/3, 4/4. 5/5, 6/6. Sedang batu lainnya disini berupa 0/1, 0/2, 0/3, 0/4, 0/5, 0/6, 1/2, 1/3, 1/4, 1/5, 1/6, 2/3, 2/4, 2/4, 2/6, 3/4, 3/5, 3/6, 4/5, 4/6 dan terakhir 5/6. Dalam bermain domino, bisa dilakukan dengan 2 cara yaitu  1. single atau individual  2. double atau tim atau bahasa minangnya mandan ,  Biasanya untuk lebih seru dan menantang orang lebih suka main tim atau mandan , dimana masing-masing tim terdiri dari 2 orang dan masing-masing saat permainan dimulai memegang 7 batu. Kenapa main  tim lebih seru dibanding dengan single, karena dalam main tim kita dituntut untuk memikirkan batu manda n juga, jadi tidak bisa asal main buang ...

angek cik ayam

Banyak sekali agenda yang telah aku siapkan tidak berakhir dengan sebagaimana mestinya. Ibarat kata orang Minang angek-angek cik ayam dimana arti kasarnya kurang lebih panas panas taik ayam. Kalau belum puas dengan pengertian tadi  silahkan anda imajinasikan sendiri. Hehehe. Ya awalnya saja yang semangat tapi dipertengahan sudah mulai berkurang dan ujung-ujungnya berhenti. Untuk aku sendiri mulai dari cita-cita pengen belajar dunia hacking,  belajar dunia forex and trading, Rosetta Stone, dan terakhir belajar Auto Cad. Banyak alasan untuk itu, diantaranya susah, konsentrasi yang terbagi dan terakhir bosan. Ujung-ujungnya ilmu yang didapatkan pun jadi setengah-setengah. Tak ada bidang untuk menjadi ekspert karena sifat angek angek  cik ayam ini. Mau bagaimana lagi, tiga alasan diatas punya kuasa yang lebih untuk membuat hati ini tidak melanjutkan apa yang sudah dimulai. Terutama untuk konsentrasi yang terbagi...

Bali dan Sumatera Barat, Sebuah Perbandingan

Beberapa hari yang lalu akhirnya aku bisa tahu kenapa wisata Bali itu bisa sangat maju. Selalu kedatangan banyak bule dan dianggap sebagai ujung tombak oleh menteri pariwisata saat ini. Jika dibandingkan dengan sumatera barat, masih jauh dan bakal butuh waktu lama buat sumatera barat bakal bisa sejajar dengan Bali. Pantai DreamLand Bali Disini aku bicara bukan mengenai faktor tempat pariwisata atau keindahan alamnya karena kalau soal ini Sumatera Barat nggak kalah dengan Bali, tapi lebih kepada attitude warga setempatnya. Kita masih harus banyak belajar kepada Bali. Di Bali, aku masuk pantai, bayar 2000 semua beres, nggak ada lagi biaya parkir motor di dalam kawasan pantai atau biaya-biaya tambahan lainnya, beda banget dengan di Padang, sudah kita bayar tiket masuk, bisa 5000 atau lebih, ditambah lagi biaya parkir motor di dalamnya. Pernah hari raya kemaren main ke Puncak Lawang, sudah bayar 10000 di luar didalam kena parkir 5000,bayangin teman-teman, parkir motor ...