Apa kata yang tepat untuk protes terhadap waktu, itulah sepenggal lirik dari lagunya Bondan Prakoso & Fade2Black dalam lagu RIP. Protes terhadap waktu? Yang benar saja. Tentu saja tidak bisa. Untuk setiap waktu yang telah kita lewati nggak bakal bisa kita minta kembali. SEDETIKPUN. Memikirkannya saja hanya akan membuat gila.
Kembali ke masalah waktu, tiap hari kita selalu diberi waktu untuk dimanfaatkan, tapi nggak jarang kita malah menyianyiakan waktu. Ujung-ujungnya nanti hanya akan menghasilkan penyesalan. Dan termasuk juga aku, akhir-akhir ini sangat jarang aku bisa memanfaatkan waktu dengan baik, kerjaan lebih banyak tidur, nonton, dan main game. Nyaris 80% dari waktu tiap hari ku habis untuk kegiatan tidak berguna saja. Dan ya ujung-ujungnya pasti timbul penyesalan. Sangat dalam malah. Andai sebelumnya aku les bahasa inggris, andai sebelumnya aku rajin mengulang pelajaran-pelajaranku yang dulu, andai aku belajar AutoCad
dengan lebih serius lagi, dan banyak andai-andai ungkapan penyesalan yang lainya.
Lalu sudah terlambatkah untuk berubah? Sudah? Sepertinya belum, masih ada banyak waktu kedepan yang masih bisa kita songsong. Masih banyak waktu di depan yang akan bersedia mengganti waktu yang telah dilewati. Nggak ada yang namanya kata terlambat dalam perubahan, bahkan kalau memang harus terlambat, bukankah terlambat itu lebih baik dari pada tidak sama sekali? Betulkan?
Ah betul sajalah.
Penyesalan itu memang pahit, menyebalkan, menyakitkan dan berbagai kata berkonotasi negatif lainya, tapi bukankah dalam penyesalan selalu ada nilai yang dapat kita ambil. Nilai, ya nilai. Nilai-nilai dari apa yang menyebabkan kita menyesal tadi. Oke kalau agak susah mencernanya kita ganti saja istilah nilai-nilai tadi dengan pengalaman. Sip kan?
Dan sekarang terlebih buat aku, waktunya untuk revolusi, belajar bahasa inggris, buka-buka pelajaran yang lama dan kembali kepelukan AutoCad.
Komentar
Posting Komentar