Tanggal 31 Mei 1987 untuk pertama kalinya didunia ini atas inisiatif WHO ada yang namanya "World No Tobacco Day" atau hari tanpa tembakau sedunia orang Indonesia sering menyebut. Tapi entah karena gaungnya yang kurang atau promosi yang kurang atau apa, aku nggak merasakan perayaan apa-apa di hari tanpa tembakau ini, yang merokok ya tetap asyik menghisap rokoknya dan yang sial karena jadi perokok pasif tetap begitu juga. Nothing special. Nggak bisa disalahkan juga, akupun pernah jadi perokok aktif dulunya, kurang lebih 6 tahun kalau nggak salah, dan untuk berhenti satu hari saja merokok dalam sehari, itu adalah suatu hal yang mustahil bagi perokok aktif ini.
Bicara mengenai rokok , mungkin ibarat makan buah simalakama kali ya bagi pemerintah kita, mau dilarang susah, wong cukai rokok adalah yang terbesar di Indonesia, ntar kalau dilarang, bagaimana pembangunan di Indonesia dong, bisa kacau semuanya. Terus bisa dijamin pengangguran akan meningkat pesat dinegeri tercinta ini. Kalau nggak dilarang, banyak yang protes, utamanya organisasi yang berhubungan dengan kesehatan dengan alasan banyak yang teraniaya olehnya, mulai dari anak-anak yang tidak merokok, ibu-ibu yang tidak merokok, sampai bapak-bapak yang tidak merokok, ya pada intinya para perokok pasif lah. Ah benar-benar pilihan yang sulit.
Tapi menurutku, sebenarnya nggak akan jadi masalah jika para perokok aktif ini tahu etika dalam merokok. Ya sedikit empatilah dari para perokok aktif ke perokok pasif. Kadangkan yang bikin susah itu, ditempat-tempat umum pun masih juga merokok. Pokoknya asal timbul hasrat merokok, langsung hisap tanpa mempedulikan lingkungan sekitarnya. Parahnya lagi kalau para perokok ini sudah merokok di angkot. Sudah jelas-jelas pengap dan sempit, eh masih enak juga mulutnya tuh ngisap rokok. Macam bapaknya yang punya angkot tuh. ckckc. Kalau mau merokok, ya cari tempat tersendiri kek, misalnya ke area merokok atau kalau nggak pergi menjauh dari orang-orangyang tidak merokok. kan enak. Kalau mau sakit ya sakit saja sendiri, nggak usah ajak orang lain yang nggak mau. Pada prinsipnya sama-sama saling menghargai lah.
Komentar
Posting Komentar