Aku selalu bingung dengan orang-orang(Pengemudi motor) yang selalu mencopot spionnya. Entah karena alasan apa, gaul mungkin atau gengsi mereka lebih memilih untuk melepas spionnya dari pada memakai spion tersebut. Padahal dengan melepas spion tersebut resiko mengendara jadi lebih besar. Yang pertama tentunya adanya rasa kurang nyaman dan was-was dalam mengendarai motor karena takut ditilang polisi.Jadinya dalam mengendarai motor tersebut tidak lagi rilex. Setiap ada polisi akan muncul perasaan cemas akan ditilang.Dan seandainya ketangkap oleh polisi maka sudah pasti uang keluar (20ribu aku rasa sudah yang paling kecil). Kalau nggak waktu yang terbuang karena harus menghadiri sidang. Belum tempatnya yang kadang-kadang jauh dari rumah. Yang kedua tentunya saat ingin mengetahui keadaan dibelakang motor kita. Jika nggak pakai spion tentunya kita harus menengok kebelakang sambil memutar punggung atau paling nggak kepala yang membuat waktu kita untuk melihat keadaan didepan jadi terbuang beberapa saat. Memang saat kita melihat ke spion perhatian kita untuk keadaan didepan juga terbuang tapi nggak akan sebanyak dengan tanpa spion. Dan tentuya nggak perlu pula memutar kepala atau punggung. Lebih efektif, efisien dan tentunya safety. Terus yang terakhir, akan semakin banyak batasan tempat dalam mengendarai motor. Hal ini dikarenakan ada beberapa tempat atau jalan yang mengharuskan kendaraan yang masuk memakai spion ganda atau paling nggak satu. Contohnya komplek Chevron Rumbai, Kampus Politeknik Caltex Riau, Komplek RAPP Kerinci dan lain lain. Untuk komplek RAPP merupakan pengalaman aku sendiri. Saat itu aku boncengan sama motor teman hendak masuk ke komplek untuk menemui seseorang. Karena spion teman ini hanya satu terpaksa motor kami parkir di luar komplek. Untung saja kami pergi rombongan (3 motor), jadi bisa nebeng dengan dua motor yang lainnya. Kalau nggak tentu urusannya jadi akan lebih rumit dan repot. Jadi pertanyaannya kenapa masih banyak juga yang mengabaikan spion ini? Yah aku tetap saja bingung.
Domino, salah satu permainan lokal paling favorit di Sumatera Barat, mulai dari remaja sampai bapak-bapak sering memainkannya. Satu paket batu domino terdiri dari 28 batu masing masing terdiri dari balak 0 sampai 6 dan diikuti oleh batu batu lainnya. Balak disini maksudnya batu dengan angka 0/0, 1/1, 2/2, 3/3, 4/4. 5/5, 6/6. Sedang batu lainnya disini berupa 0/1, 0/2, 0/3, 0/4, 0/5, 0/6, 1/2, 1/3, 1/4, 1/5, 1/6, 2/3, 2/4, 2/4, 2/6, 3/4, 3/5, 3/6, 4/5, 4/6 dan terakhir 5/6. Dalam bermain domino, bisa dilakukan dengan 2 cara yaitu 1. single atau individual 2. double atau tim atau bahasa minangnya mandan , Biasanya untuk lebih seru dan menantang orang lebih suka main tim atau mandan , dimana masing-masing tim terdiri dari 2 orang dan masing-masing saat permainan dimulai memegang 7 batu. Kenapa main tim lebih seru dibanding dengan single, karena dalam main tim kita dituntut untuk memikirkan batu manda n juga, jadi tidak bisa asal main buang ...
Komentar
Posting Komentar