Bicara mengenai petani, maka bicara mengenai mata pencaharian terbesar penduduk di negeri ini. Bukan tanpa alasan, karena memang negara kita ini adalah negara yang agraris. Nggak percaya? Buka saja buku buku IPS dari SD dulu. Pasti banyak disebut-sebut tentang Indonesia negara yang agraris. Dan kita selalu menganggap tanah yang kita tinggali tanah yang subur, apa saja yang ditanam akan tumbuh, dan memang itulah kenyataannya.
Satu yang cukup membingungkan bagiku adalah, kenapa kita masih juga sering mengimpor hal-hal yang berhubungan dengan hasil tani. Entah itu impor beras, impor gula, dan bahkan impor buah. Ironis memang, kita yang negara agraris tapi untuk mencukupi kebutuhan lokal saja kita nggak sanggup. Swasembada beras saja baru tiga kali. Lalu apa penyebabnya? Apakah lahan pertanian yang semakin menipis, apakah jumlah petani yang terus merosot atau komponen pendukung petanian yang semakin mahal atau sulit didapat. Atau Badan KB Nasional yang gagal menjalankan tugasnya sehingga jumlah orang Indonesia semakin bertambah. Yah sayangnya aku nggak tahu jawabannya. Dan lupakan saja.
Okelah oke kalau masih penasaran juga google saja langsung. Susah kali.hehehe
Kembali ke petani, yang membuat aku kagum dari petani adalah petani itu nggak pernah hanya mengerjakan satu hal. Setiap hari ada saja pekerjaan lain bagi mereka yang harus diselesaikan. Beda dengan para pekerja kantor, yang hanya mengerjakan apa yang telah menjadi tugas atau kewajiban mereka. Di satu hari mereka menggarap sawah. Di hari lain mungkin mereka berjualan atau yang lainnya.
Di kampungku Padang Tarok, aku punya seorang teman, pagi harinya dia akan ke sawah sampai kira-kira tengah hari , lalu siangnya atau sorenya dia akan mencari rumput untuk makan ternaknya. Dan dilain waktu dia mencari daun talas untuk memberi makan ikannya. Ada juga saudaraku yang siang harinya kekebun, untuk membersihkan dan merawat kebunnya lalu siangnya menjemur hasil kebun yang telah dipanen dihalaman rumah. Itulah yang membuat aku kagum dengan petani, tidak ada yang namanya bersantai, waktu adalah uang. Mungkin waktu santai bagi mereka adalah di malam hari. Menghabiskan waktu dikedai
kopi atau bercengkrama dengan keluarga.
Pepatah Minang mengatakan "Alam Takambang Jadi Guru" , dan kalau ingin belajar caranya bekerja keras, nggak ada salahnya belajar dari petani. Ya dari petani.
Pepatah Minang mengatakan "Alam Takambang Jadi Guru" , dan kalau ingin belajar caranya bekerja keras, nggak ada salahnya belajar dari petani. Ya dari petani.
Komentar
Posting Komentar